Resensi Novel Laut Bercerita, Karya Leila S. Choudri

Sri Winarti | Sabtu, 02 Maret 2024 22:19 WIB | 44 kali
Resensi Novel Laut Bercerita, Karya Leila S. Choudri
  1. Identitas Buku  

Judul Buku : Laut Bercerita 

Penulis : Leila S. Chudori 

Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) 

Tahun terbit : 2017 

Jumlah halaman :379 

ISBN : 978-602-424-694-5 

Harga Buku : Rp. 100.000 

2. Sinopsis Buku

Novel berjudul Laut Bercerita mengisahkan Biru Laut Wibisina dengan para sahabatnya yaitu Sunu, Daniel, Alex dan aktivis lain yang menantang Orde Baru, yang dirasa bengis dan kejam, yaitu pada masa pemerintahan Soeharto yang dijabat sejak tahun 1966 sampai 1998. Kisah Laut dimulai ketika Laut bertemu dengan Kasih Kinanti yang membuatnya tertarik untuk masuk ke dalam organisasi Winatra dan Wirasena yang diketuai oleh Bram. Di dalam organisasi tersebut Laut yang sangat suka dengan sastra itu sering mendiskusikan buku-buku terlarang baik dari luar ataupun dalam negeri bersama para sahabat dan aktivis lain, seperti buku karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Bumi Manusia yang ia photocopy secara diam-diam serta menyusun sebuah rencana untuk menurunkan jabatan kepresidenan yang sudah berlangsung cukup lama di Sageyan, sebuah rumah yang sering mereka sebut rumah hantu karena letaknya di dalam hutan dan sudah terbengkalai, yang kemudian mereka revonasi kecil-kecilan untuk dijadikan tempat berdiskusi banyak hal dan tempat bersembunyi dari apparat atau intel.


Ketika itulah, Laut selain bertemu dengan para akvitis hebat, ia juga bertemu dengan tiga seniman yang salah satunya adalah seorang perempuan yang membuatnya jatuh cinta, yaitu Ratih Anjani. Seorang perempuan yang melukis moral tembok belakang rumah Segeyan yang mengisahkan tentang Rama Shinta yang ceritanya dituturkan secara terbalik, yaitu Shinta menyelamatkan Rama yang diculik tanpa meragukan sedikit pun cinta dan kesuciannya, bukan Rama yang menyelamatkan Shinta yang diculik Rahwana, kemudian meragukan kesucian dan cinta Shinta.

Laut dan aktivis lain menginginkan Indonesia yang berbeda, Indonesia yang bebas mendiskusikan buku apapun tanpa perlu bersembunyi-sembunyi dan takut ditangkap. Indonesia yang jauh lebih baik, Indonesia yang tidak kenal sengsara dan jerit tangis para buruh serta para petani, maka dari itu mereka berjuang habis-habisan untuk bangsa, untuk keluarga, untuk kerabat, dan untuk kekasih agar bebas merdeka. Itulah yang sering mereka ucapkan. Perjuangan Laut bersama sahabat dan aktivis lainnya untuk mengubah bangsa tidaklah mudah, mereka selalu saja dihantui oleh para aparat sehingga mereka harus pindah dari kota ke kota lainnya dan menjadi buron. Selain itu mereka juga mendapatkan sebuah pengkhianatan dari orang terdekat dan orang yang selalu mereka percaya dengan penuh. Mereka seperti hidup di dalam sebuah permainan yang begitu menegangkan. 

 


3. Kekurangan dan Kelebihan
Menurut saya selama membaca novel Laut Bercerita, saya tidak mememukan kekurangan satu pun selalin kelebihan. Ceritanya sangat menyentuh hati dan mengaduk berbagai perasaan. Laela S. Chudori berhasil memainkan emosi pembaca sehingga dibuat menangis . Gaya bahasanya indah dan ciamik. Melalui tokoh Laut, penulis berhasil menyampaikan kesakitan, kesedihan, dan sesaknya pada masa Orde Baru sehingga membuat saya bersyukur hidup di Indonesia dengan keadaan yang berbeda, di mana bisa membeli buku apapun tanpa perlu bersembunyi-sembunyi.



Yuk Bagikan :

Baca Juga